Saturday, February 6, 2016

Intelsat 30 DLA1 - Satelit Geostasioner



Satelit Intelsat 30

Spesifikasi Satelit Intelsat 30 :
  • Satellite Name : Intelsat 30 (ISDLA-1, DLA 1)
  • Status : active
  • Type / Application : Communication
  • Operator : Intelsat for DirecTV Latin America
  • Equipment : 10 C- and 72 Ku-band transponders
  • Configuration : SSL-1300
  • Propulsion : R-4D-11
  • Position : 95° W (95.1° W)
  • NORAD : 40271
  • Cospar number : 2014-062B
  • Launch date : 16-Oct-2014
  • Launch site : Guiana Space Center
  • Launch vehicle : Ariane 5 ECA
  • Manufacturer : Space Systems Loral (SSL)
  • Model (bus) : LS-1300
  • Power : 2 deployable solar arrays (20 kW), batteries
  • Lifetime :15 years
  • Mass : 6320 kg
  • Dry mass : 3412 kg
  • Orbit : GEO


Space Systems/Loral (SS/L) mengumumkan pada september 2011 bahwa mereka mendapat kontrak untuk menyediakan 2 high-power hybrid C- dan Ku-band satellites, yaitu intelsat 30 dan 31 atau DLA 1 dan 2 untuk menyediakan layanan televisi Direct-to-Home (DTH) di amerika latin. Kedua satelit akan dioperasikan oleh intelsat untuk menyediakan kapasitas Ku-band yang lengkap untuk salah satu operator layanan televisi digital DTH di amerika latin yaitu DIRECTV.Muatan dari Ku-band, yaitu DLA 1 dan 2, akan digunakan untuk memperluas hiburan DTH yang ditawarkan dan menyediakan backup dan layanan restorasi. Kedua satelit dijadwalkan akan diluncurkan pada tahun 2014 untuk intelsat 30 dan 2015 untuk intelsat 31 dan akan berada pada lokasi yang dekat dengan Intelsat’s Galaxy 3C satellite di 95°W, yang telah digunakan DTVLA sejak 2002. Kedua satelit ini memiliki kontrak selama 15 tahun.


Proses Peluncuran dan Pengoperasian
Satelit intelsat 30 atau DLA 1 ini diluncurkan ke luar angkasa menggunakan roket Ariane-5ECA dengan lokasi peluncuran Ko ELA-3 yaitu salah satu fasilitas peluncuran roket Ariane yang berlokasi pada Centre Spatial Guyanais, French Guyana.

      Spesifikasi Roket Ariane - 5 ECA :
Peluncur Ariane-5ECA
  • Function : Heavy launch vehicle
  • Manufacturer : Airbus Defence and Space for ESA and Arianespace
  • Height : 46–52 m (151–171 ft)
  • Diameter : 5.4 m (18 ft)
  • Mass : 777,000 kg (1,713,000 lb)
  • Stages : 2
  • Payload to LEO (260 km circular, 51.6˚) : G= 16,000 kg (35,000 lb), ES= over 20,000 kg (44,000 lb)
  • Payload to GTO : G= 6,950 kg (15,320 lb),G+= 6,950 kg (15,320 lb), GS= 6,100 kg (13,400 lb), ECA= 10,500 kg (23,100 lb)
  • Launch sites : Guiana Space Centre ELA-3


Peluncuran dari Intelsat-30 terjadi pada tanggal 16 oktober 2014 di Kourou, French Guiana setelah terjadi delay selama 45 menit karena permasalahan cuaca. Setelah perjalanan selama 30 menit dengan roket peluncur Ariane 5, separasi satelit dari roket peluncur terjadi di atas Samudera Hindia pada ketinggian 1000 KM. Setelah separasi, dilakukan akuisisi sinyal atau AOS, yaitu penerimaan awal untuk “live data” dari satelit oleh staff dari intelsat. AOS dilakukan 10 menit setelah separasi dan sinyal berhasil diterima oleh salah satu ground station di Hassan, India. Kemudian selama 10 hari, team yang terdiri dari 35 orang staff dari Intelsat dan Space System Loral berkumpul di pusat kontrol peluncuran di Long Beach, California untuk memanuver satelit ke orbit geostasioner pada ketinggian 36.000 Km. Pada fase tersebut, Intelsat mengeluarkan panel surya untuk menyediakan sumber tenaga dalam pelaksanaan misi. Berikutnya manuver Apogee, beberapa propulsi bekerja untuk menaikkan ketinggian geostasioner satelit. Kemudian hal penting berikutnya adalah pengoperasian antenna timur dan barat atau yang disebut “reflectors”. Pengoperasian dilakukan pada waktu yang spesifik dimana kondisi thermal pada reflektor optimal. Pengoperasian untuk 4 reflektor berhasil dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober. Dua Minggu setelah pengoperasian reflektor, Intelsat melakukan “In Orbit Tests” untuk mengecek berbagai fungsi dari satelit. Kemudian, pada 8 November setelah selesai dari In Orbit Tests, Satelit dipindahkan dari lokasi test pada 132°W ke posisi akhir yaitu lokasi orbit pada 95°W. Satelit tiba pada lokasi akhir pada 19 November dan siap untuk dioperasikan.
Posisi Satelit Intelsat 30  pada 95 W



Bagaimana jika roket peluncur diganti dan launch site dipindah ?

Dengan beban angkut (payload mass) hingga 10 Ton membuat Roket Peluncur Ariane 5 ini sangat cocok untuk mengangkut satelit intelsat 30 yang memiliki Launch mass 6,3 Ton.Launch mass disini bermakna bahwa diperlukan roket peluncur yang bisa membawa berat satelit 6,3 ton agar bisa mengorbit di orbit Geostasioner. Dengan kemampuan roket peluncur Ariane 5 yang bisa membawa hingga payload mass 10 Ton, membuat Roket Ariane 5 sangat cocok membawa satelit intelsat 30 tersebut. Maka apabila roket Arianne 5 ini diganti dengan roket lain, roket tersebut tentu harus memiliki payload lebih dari 6,3 ton untuk membawa Intelsat 30 ini, selain itu pemilihan roket yang lain tentu akan memiliki spesifikasi yang berbeda serta launching sequence yang berbeda dan juga tidak semua roket diluncurkan di launching site yang sama sehingga jika arianne 5 diganti tentu roket lain harus menghitung kembali proses peluncurannya karena bisa saja pemilihan roket yang berbeda membuat launching sitenya juga berbeda sehingga trajektori untuk mencapai orbit geostasioner yang ditentukan juga akan berbeda.

Roket Ariane 5 ini diluncurkan di Amerika Selatan untuk mengorbitkan satelit Intelsat 30 di Orbit Geostasioner di atas Benua Amerika. Sebenarnya tempat peluncuran ini sudah optimum karena energi yang dibutuhkan untuk mencapai orbit geostasioner lebih sedikit karena adanya tambahan kecepatan dari rotasi bumi yang mencapai 463 m/s dan relatif lebih tinggi dibanding tempat lain dapat menambah kecepatan roket sehingga mengurangi energi dan juga lokasi peluncuran di Amerika Selatan ini memiliki beberapa keuntungan geografis karena letaknya dekat dengan equator sehingga manuver untuk mencapai geosynchronous orbits lebih simpel dan memakan biaya yang lebih sedikit. Perubahan launching site sebenarnya mungkin untuk dilakukan tetapi tentunya banyak yang harus diperhitungkan, Pertama, perubahan launching site tentunya memerlukan penentuan kembali perubahan trajectory roket untuk mencapai orbit geostasioner, untuk mencapai titik geostasioner di atas benua amerika diperlukan sudut inklinasi. Tentunya sudut inklinasi ini memerlukan tambahan energi.yang tentunya akan menambah penggunaan bahan bakar yang dibutuhkan dan implikasinya adalah penambahan biaya untuk peluncuran roket tersebut. Selain itu, penggantian tempat peluncuran membutuhkan kompatibilitas dengan roket yang digunakan, apabila roket yang digunakan tidak kompatibel dengan tempat peluncuran tersebut maka tentu perlu penggantian roket dan akan mempersulit peluncuran karena harus dilakukan banyak perhitungan ulang untuk peluncuran.




Referensi :
http://space.skyrocket.de/
http://satbeams.com/
https://en.wikipedia.org/wiki/Ariane_5#Vehicle_description
http://www.arianespace.com/vehicle/ariane-5/
http://www.intelsat.com/
Filed Under :

0 comments for "Intelsat 30 DLA1 - Satelit Geostasioner"

Post a Comment

background